Sudah 13 hari berlalu sejak tanggal
26 Oktober 2013 dimana pada tanggal itu di sebuah kota yang agak besar tetapi
tidak termasuk dalam “kota besar” ada sebuah peristiwa konser musik dari
sebuah girl band idol group (katanya) terkenal negeri ini. Sebut saja
mereka adalah JKT48, di mana para pendukung eh
para penggemar mereka adalah 97 % cowok semua (wiiiiiyy...). (Ini adalah repost dari postingan yang terdahulu)
Tapi kali ini bukan JKT-nya yang
mau kita ceritain, bukan pula membernya, tapi sebuah cerita kehidupan harian
dari penggemarnya (lebih tepatnya salah satu penggemarnya).
Baik kita mulai ceritanya, sebelum
itu siapin dulu keripik kentang, sebotol teh s*sro, sama kacang polong (buat baca sambil ngemil).
Dimulai dari sebuah suara yang
berbunyi dipagi hari yang masih buta.
...
Dengan cinta Fortune Cookies
Masa depan tidak akan seburuk itu
Hey!! Hey!! Hey!!
Mengembangkan senyuman kan membawa keberuntungan.
Masa depan tidak akan seburuk itu
Hey!! Hey!! Hey!!
Mengembangkan senyuman kan membawa keberuntungan.
...
(dikutip dari : kapanlagi.com)
Yap mungkin itu sepenggal lirik
dari suara yang merembes keluar dari headset yang sudah terpasang tak karuan
ditelinga temanku.
Temanku ini punya nama, tentu saja dia punya nama. Tapi dia tidak mau disebutkan namanya disini (serius), kebetulan kita satu Universitas, satu Jurusan, satu Program
Studi, juga satu Kelas lagi. Sial banget kan gue (loh kenapa?), hehe gak kok.
Eh ketinggalan, kita juga tinggal di satu kost yang sama. Biasa “anak rantau”
jauh dari kedua orang tua, juga jauh dari sayang tercinta (yee, malah curhat). So, sedikit banyaknya gue tau lah sedikit
banyaknya (juga) keseharian nih anak.
Kembali kepada rembesan suara tadi,
setelah di selidiki lebih rinci mengenai sumber suara teridentifikasi bahwa itu
adalah sebuah lagu, Judul : Fortune Cookie
in Love (Fortune Cookie Yang Mencinta); Penyanyi
: JKT48
(Kalo mau lengkap tanya sama mbah google).
Sebenernya gak cuman dipagi itu hal
itu terjadi, dipagi sebelum-sebelumnya juga pernah, dipagi sesudah-sudahnya
juga ada lagi dengan lagu yang berbeda tentunya tetapi tetep dengan penyanyi
yang sama (kan dia gak cuma punya satu
lagu).
Awalnya gue gak tau nih anak
nge-fens biasa ato spesial gue gak ngerti jelas. Tapi karena nih anak punya 3 kaos (yang ada JKT-nya), beberapa DVD
lagu (juga JKT48), sama beberapa bukti otentik di akun twitternya (dia banyak follow akun member JKT48 men....), oh iya
sama dia juga mengoleksi foto dari
para member JKT48 (salah satu yang
paling dia suka kayaknya sih Haruka Kagawa). Maka setelah gue turunin
persamaan eksperimentalnya (apa seh...)
disimpulkan bahwa anak ini masuk dalam syndrom “nge-fens berat”.
Bayangkan men, bayangkan, setiap pagi,
hari, dan juga setiap minggu eloh terus
dan terus dengar lagu dengan judul dan penyanyi yang sama. Itu rasanya kaya
kena jurusnya Itachi Uchiha tau gak sih. Bagi kalian yang hobby sama kartun
satu ini, di episode 337 naruto shippuden pasti liat tuh jurus. Nama jurusnya
itu “Izanami”, de javu, pengulangan lah intinya, kalo kena itu rasanya sedih
boy...
Tapi itu semua membawa berkah
tersendiri bagi gue. Gue jadi bisa sering bangun pagi misalnya, gak
keseringan tidur siang juga. Meski kedengarannya gak ada hubungannya,
tapi sebenarnya ada meski gue sendiri gak bisa ngungkapinnya.
Ya, baik bagi gue tentu juga baik
bagi dia. Gue sih pernah bilang sama salah satu teman gue yang lain (mungkin
juga didenger sama yang laen). Kalau gue bersyukur punya teman yang punya fans,
eh maksudnya ngefens seseorang.
Selain buat dia gak kesepian juga buat dia ada kerjaan, daripada ngobat,
kataku.
Mungkin sampai sini dulu aja
tentang seorang anak yang merantau jauh kenegri orang (loh,, loh,,).
Lain kali kita sambung ceritanya..
Pesan buat para pembaca :
“Nge-fans bukanlah sesuatu yang bodoh,
salah, wrong, atau tidak benar.
Justru dengan nge-fans kita bisa mengisi
kesendirian kita dengan membayangkan idola.
Juga mungkin meniru hal baik yang
dicontohkan idola.
Tapi satu yang perlu dihindari, JANGAN FANATIK BUTA”.
Sekian
dari Pelangi Kristal Kusam, tetap semangat menghadapi peliknya hidup.
***